IKA UNY MENYELENGGARAKAN TALKSHOW KEBANGSAAN.
Primary tabs
.
.
Bagian Kemahasiswaan dan Alumni (IKA) Universitas Negeri Yogyakarta Kamis, 28 Mei 2015 menggelar Talkshow dengan tema “Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan” kerjasama dengan Ma’arif Institute berlangsung di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY.
Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. sebagai pembahasan buku berjudul ‘ Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan’ karya Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif menyampaikan bahwa Umat Islam sebagai penduduk mayoritas Nusantara sudah semestinya tidak lagi mempersoalkan hubungan Islam, keindonesiaan dan kemanusiaan. Jika hal ini sudah dihayati bisa menjadi bagian hidup masyarakat, Islam Nusantara juga mampu menjadi solusi masalah krisis besar bangsa.
Hadir dalam kesempatan ini, GBPH Prabukusumo, S.Psi. memberikan testimoninya tentang kiprah dan karya besar Ahmad Syafii Maarif dan dimoderatori Direktur Eksekutif Maarif Institut, Fajar Riza Ul Hag.
Selanjutnya Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. menilai bahwa, sosok Ahmad Syafii Maarif yang dikenal dengan panggilan Buya Syafii adalah pribadi inspiratif, pemikir, ide dan gagasan tentang Islam dan kebangsaan menjadi rujukan banyak intelektual. Dalam mengupas tentang Islam, keindonesiaan dan kemanusiaan juga sangat menarik, apalagi saat ini kondisi bangsa sedang carut marut, sehingga kehadiran sosok inspiratif dengan pemikiran besar sangat penting.
Dr. Dwi Siswoyo, M.Pd. dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UNY juga menyampaikan testimoninya mengatakan bahwa Konsep dasar dan pemikliran Buya Syafii ini sama dengan Prof. Notonegoro sebagai dosen saya ketika sedang mengambil program doktor, dan sampai saat ini Dwi Siswoyo sebagai pengagum Buya Syafii.
Sementara Buya Syafii mengatakan, bangsa ini sudah terlalu lama pingsan dan abai pada persoalan kebangsaan. Pemimpin yang negarawan dibutuhkan di negeri ini di tengah maraknya aksi kekerasan dan korupsi.
Peserta Talkshow yang hadir kali ini sangat antusias disamping tidak dipungut biaya, dari pihak Ma’arif Institute memberikan buku secara gratis kepada peserta dan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat dijawab dalam acara tersebut. (Ap. Winata)