Di Tengah Pandemi Covid-19, PSM "Swara Wadhana" UNY Kembali Sabet Medali Emas di Ajang Internasional

.

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai tentu membawa dampak besar bagi kehidupan. Tidak hanya pada sektor ekonomi maupun kesehatan namun juga pada agenda-agenda besar yang terencana jauh sebelum datangnya pandemi. Seperti pada kompetisi besar bidang seni yang diikuti oleh Tim Paduan Suara Mahasiswa "Swara Wadhana" Universitas Negeri Yogyakarta kali ini. Kompetisi ini digelar dengan sistem virtual oleh Bandung Choral Society (BCS) pada tanggal 27-31 Juli 2020. Meski bersifat Virtual Competition, PSM "Swara Wadhana" Universitas Negeri Yogyakarta tak meredupkan semangatnya. Dibuktikan dengan keberhasilannya menorehkan prestasi pada ajang BCS-World Virtual Choir Festival kali ini.

PSM "Swara Wadhana" yang dilatih oleh Lukas Gunawan Arga Rakasiwi berhasil meraih medali emas pada kategori Mixed Choir dengan score 84.70. Tak hanya itu, PSM "Swara Wadhana" berhasil menduduki posisi score tertinggi di urutan ketiga dari seluruh participant kategori mixed choir yang diikuti oleh beberapa negara. Lagu yang dibawakan oleh tim PSM "Swara Wadhana" UNY dalam kategori Mixed Choir berjudul Fajar dan Senja II karya salah satu composer dan arranger terbaik di Indonesia, Ken Steven.

Tim PSM "Swara Wadhana" UNY ini terdiri dari tiga puluh sembilan penyanyi, satu conductor, lima official, dan satu pembina. Semua bahu membahu mempersiapkan kompetisi dengan maksimal. Dalam mempersiapkan kompetisi ini, PSM "Swara Wadhana" berlatih selama satu bulan penuh tanpa tatap muka. Hari demi hari dilalui dengan berlatih secara online. Nampaknya PSM "Swara Wadhana selalu mempersiapkan kompetisi dengan giat dan telaten, meski dengan sistem daring sekali pun. Selain itu aksessoris dan kostum pun tetap terlihat indah serempak. Aksessoris dan kostum tersebut di desain sendiri oleh tim PSM "Swara Wadhana" Universitas Negeri Yogyakarta.