MAHASISWA FIS UNY JUARAI LKTIN PGSD FAIR

.

PGSD Fair menghantarkan dua wakil dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY). Mereka adalah Murti Wandari (Pendidikan IPS 2013) dan Dimas Aldi Pangestu (Pendidikan Sejarah 2013). Kedua delegasi dari FIS berhasil meraih juara 3 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) di Universitas Negeri Medan (UNIMED) setelah bersaing secara ketat dengan peserta dari berbagai Universitas di Indonesia. Kegiatan LKTIN ini diselenggarakan pada Rabu - Kamis (17 – 20/5) lalu. Adapun tema dari LKTIN PGSD Fair ini adalah “Inovasi Pemuda dalam Menyelesaikan Problematika Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045”. Sejalan dengan tema besar tersebut, maka judul Karya Ilmiah yang mereka buat hingga menghantarkan mereka menjadi juara tiga berjudul “STARD (Smart Auction Board): Media Pembelajaran Guna Pengoptimalisasian Z-Generation Menuju Indonesia Emas 2045.

 

Menurut Murti, latar belakang mengapa mereka mengangkat judul Karya Ilmiah itu adalah mengingat dewasa ini proses belajar mengajar yang ada di dalam kelas, guru belum terlalu mengindahkan bagaimana cara membuat media pembelajaran yang menarik dan inovatif untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Murti menegaskan “Sebagai wujud dari profesionalisme guru, pembuatan media yang menarik dan inovatif sangat perlu diperhatikan. Akan tetapi, yang terjadi di lapangan adalah masih banyak yang hanya menggunakan metode konvensional seperti ceramah dan tidak dibantu dengan media yang menarik. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar hanya bersifat indoktrinisasi materi saja. Padahal, peserta didik memiliki bakat, potensi, dan disposisi yang sangat luar biasa yang perlu dikembangkan melalui pemantikan dari media yang menarik dan inovatif.”Ungkapnya

Dimas menambahkan “Pada tahun 2045 Indonesia akan didesain untuk mencapai Indonesia emas. Untuk dapat mencapai itu semua, maka peran guru dalam membimbing peserta didik harus lebih diperhatikan lagi, terutama dalam hal penanaman karakter kepada peserta didik yang dewasa ini notabennya akan dihuni oleh para Z-Generation. Generasi Z atau dalam pandangan Tapscott disebut sebagai Z-Generation atau Generasi Net. Z-Generation menurut (Tascott, 2008: 5) merupakan golongan yang lahir antara tahun 1998 hingga 2009. Generasi ini sangat tergantung pada penggunaan teknologi dalam setiap aktivitasnya. Apabila hal ini tidak diarahkan secara bijak, maka para Z-Generation ini akan menjadi the silent generation. Padahal di tahun 2045 mereka akan memimpin negeri ini. Maka dari itu, peluang besar untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia sebagai penguatan jati diri masyarakat Indonesia sangat perlu. Salah satunya dalam hal ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi terkini yang tidak bisa dipisahkan dari para Z-Generation yang akan menguhuni hampir 18% penduduk yang ada di dunia.” urai Dimas.

 

Seperti disampaikan oleh kedua perwakilan dari FIS UNY, “Kompetisi AUC ini terdiri dari beberapa tahap, dimulai dari tahap seleksi abstrak, pengumpulan full paper, tahap seleksi paper dan yang terakhir adalah presentasi. Di tahap seleksi abstrak ada 300 yang terkumpul, selanjutnya di tahap pengumuman finalis diambil 15 full paper yang siap untuk dipresentasikan. Setelah itu adalah tahap presentasi yang diambil 15 tim untuk mempresentasikan Karya Tulis Ilmiah yang telah dibuat oleh masing-masing tim. Setelah itu, baru diambil Juara 1,2,3, Harapan 1, Harapan 2, dan Harapan 3. “ ungkapnya.

 

Murti juga menjelaskan tentang persaingan yang terjadi dalam lomba tersebut, “Persaingan cukup ketat karena universitas yang ikut dalam Kompetisi AUC ini juga berasal dari universitas-universitas terkemuka di Indonesia. Bahkan ide-ide yang mereka tawarkan pun tidak kalah menarik. Namun, berkat perjuangan keras dan doa, tim dari Universitas Negeri Yogyakarta bisa meraih juara 3 di Kompetisi PGSD Fair Universitas Negeri Medan tingkat nasional ini.” papar Murti mengakhiri keterangannya. (Murti/Sari-Apw)

.