MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI PERAIH BIDIKMISI

.

Selalu mendapatkan  peringkat pertama sejak SD hingga Madrasah Aliyah, Rahmi Khairunnisa Qanitah berhasil diterima sebagai mahasiswa di Prodi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY. Bahkan prestasinya tidak mengecewakan dengan perolehan indeks prestasi kumulatif 3,79 sehingga menempatkannya sebagai peraih IPK tertinggi Mahasiswa Bidikmisi seangkatannya di FIS. Rara, begitu sapaan akrabnya, berhasil meraih beasiswa Bidikmisi setelah melalui berbagai perjuangan.

Terlahir di Pemalang 6 Mei 1996, anak perempuan satu-satunya dari pasangan Muzaki dan Endang Harmanti tersebut telah memiliki bakat cerdas, terbukti dari beberapa prestasi yang diraihnya. Diantaranya juara III kaligrafi antar pondok pesantren kabupaten Pemalang, Juara II LKTI IMP Undip dan juara I Kelas A Putri POPDA Kabupaten Pemalang. Hal ini mengantarkannya menjadi mahasiswa UNY melalui jalur Mandiri Prestasi. Warga Randudongkal Pemalang Jawa Tengah tersebut mengaku sejak SMP memang sudah berkeinginan kuliah. Kesulitan ekonomi pada saat akan masuk sekolah menengah atas hampir memupus keinginan itu, namun akhirnya pemegang NEM tertinggi kedua di sekolahnya tersebut dapat menyelesaikan sekolahnya atas bantuan berbagai pihak, diantaranya DPRD Kabupaten Pemalang.

Orang tuanya juga mendukung keinginannya untuk kuliah di UNY dan mengharuskan Rara untuk menomor satukan studinya. Aktifis UKMF Screen FIS UNY tersebut mengatakan bahwa untuk mendapatkan penghasilan tambahan dia juga menjadi Asisten dosen dan Peneliti di Fakultasnya. “Saya sama sekali tidak pernah minta biaya pada orang tua” kata Rara “Diantaranya ikut berbagai lomba seperti menulis Essay dan sebagainya”. Alumni MAS Plus Walisongo Randudongkal Pemalang tersebut membagi waktunya dengan cara membatasi kegiatan sampai waktu maghrib. Setelah magrib Rara akan menyelesaikan tugas kuliah atau mempersiapkan makalah sebagai Asisten dosen. Rara berpesan bagi para calon mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi sepertinya agar tidak mudah menyerah. “Ada niat pasti ada jalan, kuliah dahulu beasiswa menyusul kemudian” tutup Rara. (dedy/Apw.).